Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, selain sebagai tamanan hias, tamanan ini juga digunakan sebagai tamanan obat.

Adapun SIFAT DAN KHASIAT Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Biji berracun. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioaktivitas ekstrak buah mahkota dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan antikanker in vitro terhadap sel leukemia 1210, menunjukkan toksisitas yang sangat tinggi dan potensial sebagai antikanker

ANGGREK MACAN (Grammatophyllum Speciosum)

Siapa yang tidak kenal dengan tanaman hias yang satu ini, Anggrek, tanaman dengan bunga sejuta pesona dan berbagai julukan bagi si Cantik ini sebut saja “The Everlasting Flower, Bunga Simbol Cinta dan Kejantanan, Bunga yang tidak lekang oleh zaman dan selalu diminati sepanjang masa walau “ditekan” oleh berbagai tanaman hias lainnya yang mungkin tren sesaat sebut saja yang lagi booming saat ini yaitu si Daun “mesin uang/ATM” Anthurium.

Tanaman nan elok dan cantik ini juga tidak luput dari perhatian saya, terutama jenis-jenis yang tumbuh dihabitat aslinya di hutan atau yang lebih dikenal dengan Anggrek Spesies. Setiap langkah kaki saya ketika survey dan mandah di hutan saya mencoba untuk mendapatkannya apapun jenisnya baik yang menempel di pohon atau yang dikenal dengan Anggrek Epipit, tumbuh ditanah yang lembab lantai hutan (humus dan serasah) anggrek Sapropit dan Terestrial maupun yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu dan tahan terhadap cahaya matahari penuh yang disebut juga Anggrek Litofit.

Temuan saya yang paling “membanggakan” dan sungguh diluar dugaan adalah ketika disebuah kelompok hutan di Riau saya bersama crew survey menemukan anggrek yang paling di cari (most wanted) yaitu ANGGREK MACAN atau dikenal juga dengan ANGGREK TEBU karena batangnya menyerupai ruas tebu.

Anggrek terbesar di dunia begitu julukan buat si Macan ini bisa mencapai panjang 15 ft; Satu rumpun tanaman pernah tercatat memiliki berat 2 ton. anggrek ini dikenal karena penampilannya yang luar biasa pada saat berbunga, walupun cuma berbunga dalam rentang waktu 2 sampai 4 tahun sekali, waktu yang cukup lama si “Eksotik” ini menampilkan kemolekannya dengan warna kuning krim dengan bintik coklat atau merah tua. Stem bunga dapat mencapai 6-9 in dengan 60-100 kuntum per tangkai.
Si Macan ini ditemukan oleh crew survey saya akhir Pebruari 2008, setelah saya datangi tempatnya untuk memindahkannya keluar dari habitat aslinya secara geografis berada di Lintang Utara(N) 01º 48’ 53” dan Lintang Timur (E) 100º 47’ 58”. Berdasarkan Administaratif Pemerintahan berada di Kelompok Hutan Daerah Aliran Sungai Rumbia Desa Teluk Bano I, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau

Klasifikasi Ilmiah si “Eksotik Raksasa” ini adalah

KINGDOM : Plantae
DIVISI : Magnoliophita
KELAS : Liliopsida
ORDO : Asparagales
FAMILI : Orchidaceaae
GENUS : Grammatophyllum
SPECIES : Grammatophyllum Speciosum

Berdasarkan tempat tumbuhnya, anggrek ini termasuk anggrek Terrestial yaitu anggrek yang tumbuh pada tanah humus dihutan (lantai hutan /serasah yang lembab) sedangkan berdasarkan pertumbuhannya termasuk anggrek Monopodial yaitu pola tumbuhnya ke atas dari batang (steam), daunnya akan bertambah terus dari ujung batang selama hidupnya
Saat ini anggrek macan yang saya temukan tersebut, saya rawat dirumah dengan perlakuan “super hati-hati” baik pemeliharaan, perawatan serta media yang sesuai dengan tempat tumbuhnya (habitat) ditambah perlakuan pemberian pupuk serta tambahan vitamin yang dianjurkan untuk tanaman anggrek.
Si Raksasa ini saya tempatkan dalam dua pot besar masing-masing pot terdiri dua rumpun dengan ketinggian sekitar 40 – 60 Cm dengan diameter batang sekitar 8-12 Cm
Setelah tiga minggu saya rawat ditaman bunga halaman samping rumah , saya begitu terkejut dan sekaligus takjub, wawww..si macam yang sulit berbunga ini diujung batangnya keluar tangkai dan kuntum calon bunga, awalnya saya tidak menduga jika tangkai yang muncul dan kelopak ini adalah bakalan bunga, perkiraan saya adalah bertambahnya ruas si Macan ini, tapi setelah kelopak bunga ini membesar (pentil) bersama tangkainya saya yakin ini bakalan bunga yang berwarna eksotik tersebut.

Saya begitu tidak sabar menunggu “pentil” bunga ini mekar…apa warnanya dan akan bisa dinikmati sekitar 2 bulan lebih.

Karena anggrek ini dikategorikan langka dan dalam ancaman kepunahan, belum lagi perkembangbiakan alami di habitat dengan biji sangatlah sulit diandalkan karena lambatnya laju pertumbuhan dari fase biji hingga mencapai tanaman dewasa yang siap berbunga.
Anggrek in menghadapi ancaman serius dari perburuan tak terkendali serta kerusakan habitat. Sosok pohonnya yang sangat besar mudah terlihat oleh para pemburu, terlebih lagi saat memunculkan bunganya yang mencolok. Belum lagi perkembangbiakan alami di habitat dengan biji sangatlah sulit diandalkan karena lambatnya laju pertumbuhan dari fase biji hingga mencapai tanaman dewasa yang siap berbunga. Mungkin hal inilah yang mendasari kenapa anggrek ini menjadi salah satu species anggrek yang dilindungi.

Setelah saya mengetahui karakter dan sifat serta kelangkaan anggrek ini, dari berbagai literature dan tulisan di Internet seputar Anggrek, maka dengan hati yang tulus jika ada teman-teman yang terlibat dalam penelitian tanaman langka khususnya anggrek saya bersedia menyerahkan untuk dilakukan penelitian dan pengembangan atau budi daya agar anggrek ini tidak punah melalui langkah-langkah budidaya secara vegetatif maupun generatif.
Apalagi anggrek ini terkenal sangat mudah menumbuhkan tunas dari stek bulbnya. Setidaknya, dengan membudidayakannya secara vegetatif melalui perkembangbiakan tunas dari stek bulb, dapat menjadi salah satu alternative dalam upaya memelihara kelestarian anggrek alam Indonesia. (Eksitu)
Syaratnya sederhana saja, silahkan ambil ke Pekanbaru anggrek macan dirumah saya yang bakal berbunga dengan tujuan penelitian keaneka ragaman hayati Flora Indonesia, bukan tujuan komersil, sebagai imbalannya anggrek tersebut diganti dengan anggrek Hibrida botolan yang siap tanam jenis Dendrobium, Cattleya dan Vanda.
Seandainya nanti sukses dikembang biakan secara Generatif (Buah) dan Vegetatif maka saya meminta dikirimkan anakannya atau jika disilangkan dengan anggrek lain (Hibrida) tentunya saya berharap mendapatkan hasil silangannya ini.
Sedangkan satu rumpun lagi, saya akan coba memelihara dan merawatnya sebaik mungkin. Dari beberapa toko bunga yang saya jambangi di Pekanbaru mereka memang memelihara dan menjual anggrek macan ini, malah tumbuh secara “raksasa” tapi ya itu tadi jarang atau malah tidak ada bakal bunga, hanya batangnya yang seperti ruas tebu semakin membesar dan menjulang.
Ketika kabar anggrek macan yang saya punya ini bakal berbunga mereka berani menawar dengan harga yang cukup mahal, tapi hati kecil saya sebagai seorang “Forester” yang dididik dengan ilmu Konservasi (Keragaman Hayati dan Plasma Nutfah) saya tolak untuk menukarnya dengan sejumlah uang dan saya rela menyerahkan kepada lembaga atau institusi yang berkompeten dalam melindungi, menjaga serta membudidayakan tanaman hias langka dari Hutan Tropis Negara kita.

Si Macan

Kuntum Anggrek Macanku

Anggrek Macan

Anggrek_Macanku

Bakal Bunga Si Macan

Bunga Si Macan

anggrek macan

Bunga_SiMacan

Bunga_siMacanku